Bagi
Anda para jobseeker, dan
masih belum menemukan tempat bekerja yang sesuai dengan keinginan Anda,
pastinya sedang bertanya-tanya mengapa sampai saat ini belum ada panggilan kerja yang sesuai? Atau bagi Anda yang sudah menerima panggilan kerja dan telah melalui
proses Interview, namun belum mendapatkan
respon dari perusahaan tersebut pastinya membuat Anda gusar dan tidak tenang, memikirkan apakah
perusahaan tersebut tertarik dengan Anda
atau tidak.
Sebagai jobseeker, selain
harus lebih sering
melakukan evaluasi diri, Anda juga harus mengetahui
bahwa ada beberapa kriteria yang harus
Anda miliki, yang mana kriteria tersebut dianggap sebagai tolak ukur
produktivitas diri Anda sehingga perusahaan dapat menentukan apakah Anda
sangat layak bekerja di
perusahaan tersebut.
Bagi
suatu perusahaan, mendapatkan pegawai atau karyawan sama halnya dengan
Investasi jangka panjang. Mereka menanamkan nilai-nilai perusahaan kepada seluruh karyawannya agar dapat bekerja
sebaik mungkin sehingga
dapat mengharumkan nama dan citra perusahaan
di mata publik, terutama bagi klien dan pelanggan. Seperti layaknya kita, orang awam yang ingin
berinvestasi dalam bentuk barang, pastinya setiap
perusahaan memiliki kriteria tersendiri yang menurut mereka layak di Investasikan.
Ada beberapa kriteria pekerja
produktif yang diinginkan oleh perusahaan
bagi Anda yang ingin memiliki karir di perusahaan tersebut, yaitu;
1.
Usia
Menurut
badan
Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah
angkatan kerja pada tahun 2014 mencapai angka 125,32 juta orang dan dari angka tersebut tercatat ada sekitar
114,02 juta orang yang bekerja. Selain
itu, dari jumlah angkatan kerja
tersebut, didominasi oleh usia 30-34 tahun, yaitu sekitar 17%. Dilanjutkan dengan usia 25-29
tahun, yaitu
menduduki angka 14% dan lalu usia 20-24 tahun dengan angka 12%. Maka usia yang dianggap
produktif adalah 30-34 tahun. Hal ini dikarenakan pada
usia tersebut biasanya karyawan sudah memiliki jenjang karir dan pengalaman
kerja yang cukup. Karyawan dengan usia tersebut
biasanya sudah berada di level
senior, dan bahkan beberapa sudah dipercaya
untuk mengepalai sebuah divisi. Jika Anda termasuk pada usia tersebut
dan memiliki karir yang bagus di kantor, biasanya banyak perusahaan lain yang akan menawarkan posisi yang lebih menarik bagi jenjang
karir Anda.
Lalu untuk usia 25-29 tahun adalah usia
penentu bagi Anda untuk melangkah menapaki karir selanjutnya. Di usia yang
tergolong produktif tingkat 2 ini, perusahaan akan menguji skill atau
kemampuan Anda lebih mendalam.
Beberapa tantangan akan diberikan untuk Anda dari perusahaan. Jika Anda
dianggap bagus dalam bekerja dan memiliki pengalaman yang cukup menarik, maka
tidak susah bagi perusahaan untuk menerima Anda sebagai pegawai –Terlebih lagi bagi Anda yang berusia sekitar 30 tahun, kesempatan Anda menjadi seorang manager suatu
perusahaan akan terbuka. Bagi Anda yang berusia 20-24 tahun, adalah awal permulaan Anda
memasuki dunia kerja. Anda harus
meyakinkan perusahaan bahwa Anda sangat layak untuk bergabung walaupun
pengalaman masih dianggap minim. Dari sini perusahaan akan menilai Anda cukup
gigih dalam bekerja.
2.
Skill atau Kemampuan
Menurut Gomes,
produktivitas karyawan dipengaruhi oleh knowledge,
skills, abilities, attitude dan behaviours. Hal ini terlihat dari
bagaimana skill yang dimiliki
karyawan maupun calon karyawan tersebut. Dari sekian banyak calon pekerja dan
pekerja yang ada, perusahaan harus menilik dan menilai lebih dalam seberapa besar pengaruh dari kemampuan mereka terhadap kemajuan perusahaan. Bagi
kandidat dengan kemampuan bekerja yang
paling baik dan produktif akan dipilih oleh perusahaan untuk bergabung dan mengembangkan
kemampuan mereka.
3.
Status
Walaupun menikah adalah hak setiap orang,
namun ada beberapa pertimbangan untuk menerima orang yang bekerja dengan status
sudah memiliki keluarga. Dikutip dari buku Muchdarsyah Sinungan, suatu
produktivitas pekerja dapat dinilai yakni dari jam-jam kerja yang harus dibayar dan
jam-jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar
meliputi semua jam-jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak
digunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit,
tugas luar dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan pengukuran umum produktivitas
tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan, yakni: kuantitas hasil
dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja. Maka bagi karyawan yang sudah
berkelurga biasanya akan memiliki waktu yang kurang flexible utamanya bagi
perempuan, dimana wajib untuk berada di sisi anak dalam saat –saat tertentu. Hal tersebut akan menjadi pertimbangan tersendiri
bagi perusahaan, dimana jika karyawan sering tidak masuk, terutama karena kepentingan yan berhubungan dengan
keluarga (istri & anak), maka akan berpengaruh
kepada rutinitas dan produktifitas di kantor. Kecuali jika Anda
dapat meyakinkan perusahaan bahwa Anda akan selalu loyalitas dalam bekerja dan
dapat membagi waktu dengan baik untuk urusan rumah tangga. Maka hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar